Hari penyiaran nasional ke-29 yang diperingati pada 1 april, ditandai dengan matinya penyiaran bagi media komunitas di indonesia. Khususnya radio komunitas yang kini nasibnya ada untuk ditiadakan. 
Dewan presidium Jaringan Radio Komunitas untuk Demokrasi (JRK-Dem), Mohammad hasyim, Minggu (1/4) saat talkshow yang bertajuk matinya hari penyiaran nasional di radio komunitas Suarawarga mengatakan. Berkaca dari sejarah, radio komunitas berperan penting bagi kemerdekaan negara indonesia. Dimana radio komunitas menjadi media untuk mengaspirasikan perjuangan rakyat melawan kolonialisme belanda. Namun, pada perjalanannya radio komunitas yang awalnya bisa dengan bebas menyuarakan asipirasi rakyat dengan sengaja dipangkas keberadaannya oleh rezim orde baru yang pada masa itu dipimpin oleh Soeharto.
 
